Minggu, 11 April 2010

Sering Kemalingan Berbuah Peluang Usaha

Jakarta - Tiga kali jadi korban pencurian membuat Heng Dju Ong kesal. Dia sudah rugi puluhan juta rupiah dari beberapa aksi maling di rumahnya, Jl Terusan Sentra Indah, Bandung. Mobil Heng Dju juga pernah dibobol saat parkir. Gembok mahal dan alarm sudah dipasang semua di rumahnya. Namun itu sia-sia belaka. Para maling itu rupanya lebih pintar.


Pengusaha roti ini hampir putus asa, sampai dia mendengar kabar dari temannya dari Prancis yang bertemu di Taiwan 2004 lalu. Setelah Heng Dju curhat, sang kawan mengusulkan sebuah gembok model baru yang sudah dijual di Eropa sejak 5 tahun lalu. Harganya memang mahal untuk sebuah gembok, di atas Rp 2 juta kalau dirupiahkan.

"Menurut saya gembok itu sangat unik dan pintar. Sebab alarmnya tidak
sekonyong-konyong menyala tapi melewati beberapa tahap. Sehingga tidak membuat
kesal pemilik rumah atau kendaraan. Tapi memang saat itu saya belum membeli alat
tersebut. Soalnya harganya masih sangat mahal," ujar Heng Dju dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (8/4/2010).

Gembok beralarm tersebut berbahan metal campuran yang sangat kuat. Untuk menghidupkan alarm, gembok tersebut memiliki sensor getar dengan 3 level peringatan. Level pertama, jika tersentuh maka gembok tersebut akan mengaktifkan alarm. Jika kurang dari satu menit gembok itu kembali tersentuh alarm tersebut naik ke level 2 dan mengeluarkan suara bip sebanyak 3 kali. Nah, kalau belum satu menit tetap tersentuh gembok itu akan mengeluarkan suara yang nyaring selama 45 detik.

Gembok sejenis pun akhirnya diproduksi China dengan harga lebih miring. Heng Dju pun membelinya beberapa buah di Taiwan. Itu pun pada awalnya untuk kebutuhan pribadi. Namun gembok pintar ini kemudian menarik perhatian para koleganya. Heng Dju pun mengendus peluang bisnis. Daripada mereka beli ke Taiwan, lebih baik Heng Dju menjualnya di Indonesia.

"Oktober 2009, saya mulai berjualan gembok beralarm. Saat itu kebetulan usaha roti saya sedang bangkrut," ujarnya.

Gembok beralarm mulai dipasarkan di Indonesia sejak Januari 2010. Harganya dibandrol Rp 240 ribu untuk daerah Bandung. Di luar Bandung ditambah ongkos kirim. Kini sudah ratusan gembok dijual Heng Dju. Konsumennya paling banyak menggunakan untuk menggembok sepeda motor.

Gembok motor diakui Heng Dju, sangat laris karena banyak pengendara motor selama
ini serba salah dalam memilih kunci pengaman motor. Jika menggunakan gembok di rem cakram, pemilik kendaraan umumnya sering lupa membuka sehingga merusak cakram tersebut. Sedangkan jika memakai alarm, aki motor jadi tekor.

Pemilik motor lebih nyaman memakai gembok beralarm yang bertenaga 8 baterai jam. Prinsip kerjanya tetap sama. Jika disentuh pertama kali hanya berbunyi 'klik' pertanda alarm diaktifkan. Jika sebelum 1 menit disentuh lagi, gembok berbunyi 'bip' tiga kali. Kalau beberapa detik kemudian masih disentuh, barulah gembok mengeluarkan suara berkekuatan 110 desibel selama 45 detik.

Sementara, Heng Dju juga menjual dua jenis gembok rumah. Ada yang Rp 280 ribu dan Rp 320 ribu. Perbedaan dua gembok rumah ini hanyalah jumlah level pengamanan serta baterai yang digunakan. Untuk gembok rumah ini, kata Heng Dju, cara kerjanya sama dengan gembok untuk motor. Hanya bentuknya saja yang berbeda.

"Tapi keduanya punya kemampuan mumpuni untuk mengamankan rumah dari aksi maling yang suka membobol gembok pagar atau pintu rumah," jelasnya.

Gembok-gembok produksi China yang dipasarkan Heng Dju di Indonesia diberi merek
oleh Heng Dju, yakni Smarthome. Sebabnya, produsen gembok ini tidak memberikan merk, hanya nomor registrasi saja. Tapi yang jelas bagi Heng Dju, usaha jualan gembok ini merupakan berkah.

"Ternyata pengalaman sering kemalingan membuat berkah tersendiri. Saya sekarang jadi punya usaha jual alat-alat keamanan," pungkasnya.
sumber detiknews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar