Rabu, 02 Juni 2010

Tragedi Palestina. Kapankah Berakhir???


Dua minggu sudah suatu tempat nun jauh di ranah Arab sana yang dikenal sebagai Jalur Gaza dibombardir tentara Israel. Dua minggu sudah ratusan nyawa manusia tak berdosa hilang diterpa sapuan peluru, diterjang hantaman roket, dikoyak mortir dan diluluhlantakan oleh rudal-rudal. Apa yang terjadi di sana adalah ulangan dari tragedi-tragedi berdarah, tragedi yang selama puluhan tahun selalu memangsa korban manusia-manusia yang tidak berdosa. Tragedi akibat kebengisan kepentingan politik, tragedi berlatar etnik dan agama yang sepertinya tidak pernah mengenal kata akhir. Sampai kapankah??
Semua mata dunia akhir-akhir ini sedang tertuju ke Jazirah Timur Tengah melihat dan mengawasi perkebangan Agresi Militer Israel di Jalur Gazza. Dunia gerah, umat muslim marah, massa di seluruh penjuru dunia berteriak untuk mengungkapkan kekecewaan, kegusaran atas Agresi militer Israel yang secara brutal menghancurkan bangunan-bangunan sipil sperti tempat ibadah (masjid), sekolah-sekolah dan fasilitas umum lainnya di Jalur Gazza. Ratusan nyawa melayang, para orang tua menangis meratapi kepergian buah hati tercinta, banyak bocah histeris melihat nyawa ibu atau ayahnya lepas di depan mata mereka. Di pihak lain beberapa roket pejuang Hamas juga nyasar ke tempat-tempat sipil Israel, jatuhnya korban di pihak Israel jelas tidak seberapa jika dibandingkan dengan di pihak Palestina. Mengapa tragedi ini kembali terjadi?? Perang apapun alasannya selalu menimbulkan becana, perang selalu mendatangkan kerusakan, korban harta-benda, ternak, dan tentu saja korban nyawa.

Dua minggu lalu, tepatnya tanggal 28 Desember 2008 adalah akhir tahun yang tragis bagi penduduk Palestina (Jalur Gaza) ketika dentuman bahan peledak dan desingan peluru dari jet-jet tempur Israel mengoyak kota Gaza. Target serangan Israel adalah menghancurkan fasilitas-fasilitas Hamas yang ada di Gaza. Berhasilkah Israel?? Sangat berhasil karena mereka tidak hanya bisa menghancurkan fasilitas-fasilitas strategis milik Hamas tetapi juga meneror warga sipil Gaza, menghancurkan fasilitas-fasilitas publik dan merenggut ratusan nyawa penduduk Gaza, tak jarang peluru-peluru tak bermata Israel menembus badan mungil bocah-bocah Gaza yang tak berdosa, tidak sedikit bom-bom yang berdaya ledak tinggi yang disemburkan dari burung-burung besi tercanggih di dunia menghantam bangunan umum (masjid, sekolah, rumah sakit, dan rumah-rumah penduduk lainnya).

Palestina kembali terkoyak. Gaza menangis, darah kembali membasahi bumi jihad Palestina akibat kedengkian, keserakahan, dan kepentingan politik yang sangat keji. Penduduk Gaza tidak tahu hendak kemana, mereka sepeti terkurung dalam lautan peluru, ribuan bomber dan ratusan tank-tank Israel yang siap mengoyak tubuh mereka kapan saja. Mereka seperti menunggu sesuatu, menunggu hal yang pasti dialami oleh semua makhluk yang bernyawa, yaitu Kematian. Sudikah mereka mati dengan cara seperti ini??

Tidak...!!! Mereka tidak boleh dibantai sedemikian rupa secara keji oleh Israel. Lantas bagaimana cara mereka melawan?? Senjata mereka hanya roket-roket kecil dengan jangkauan terbatas, tidak ada pesawat tempur untuk menandingi jet-jet canggih milik Israel, tidak ada tank untuk menghajar balik tank-tank Israel. Mereka (pejuang Hamas dan Jihad Islam) hanya bermodakanl semangat, berserah kepada Allah dan melawan dengan sekuat tenaga agar tanah air tercinta tidak jatuh dan ditindas-tindas negara cangkokan barat itu. Ya negara yang tidak punya tanah air, negara yang telah mencaplok sebagian besar wilayah Palestina, negara yang sberdasakan sejarah adalah negara yang ilegal, negara yang selalu menuduh Hamas, Hezbulloh, Irak dan Iran sebagai teroris dunia padahal sesungguhnya teroris itu ada dalam diri dan sekutu utamanya (AS).

Secara keji dan penuh dengan tipu muslihat, petinggi-petinggi Israel menuding Hamas adalah teroris yang mengancam warga Israel karena meluncurkan roket ke wilayah sipil Israel. Dengan dalih seperti itu mereka memerintahkan pasukannya menyerang Gaza, dimulai dari serangan udara, dan di hari ke -16 invasi Israel ke Palestina, Israel tengah mengerahkan tentara cadangan untuk mebombardir Gaza lewat darat. Israel menipu dunia dengan dalihnya, karena sesungguhnya merekalah yang memulai semua pertikaian, bukan hanya pertikaian kali ini tapi sejak negara cangkokan itu muncul. Jalur Gaza adalah sebuah daerah yang terisolir dengan blokade pengamanan Israel dan Raffah yang perbatasan Mesir (yang juga enggan membantu Penduduk Gaza untuk membuka semua gerbang perbatasannya). Rakyat Gaza terkungkung dalam dunia yang terasing, dengan pasokan listrik dan air yang dikuasai sepenuhnya oleh Israel. Ketika Israel dengan culasnya mematikan pasokan listrik ke Gaza, pejuang-pejuang Hamas marah. Jelas saja mereka menuduh Israel seperti berniat membunuh mereka pelan-pelan. Hamas pun menunjukkan pada dunia lewat roket yang menandakan perlawanan, bahwa mereka dan penduduk Gaza sedang dalam kesulitan, mereka sedang dijajah dan akan dihabisi secara pelan-pelan oleh Israel.

Perlawanan Hamas untuk mendapatkan haknya ternyata digunakan oleh Israel untuk membantai penduduk Gaza, tragedi kemanusiaan yang merenggut nyawa manusia tidak berdosa kembali terjadi di tanah ini. Seruan dari berbagai negara untuk menghentikan serangan ini ditolak mentah-mentah Israel, PBB dengan Resolusi No. 1860 yang (AS Abstain dalam mendukung Resolusi ini) jelas-jelas ditolak Israel. Bukannya mematuhi Resolusi, Israel malah semakin gencar ingin melumpuhkan pejuang Hamas di Kota Gaza dengan mengerahkan pasukan cadangan yang akan bertempur lewat darat. Baik Hamas dan Israel sama-sama tidak mau tunduk kepada Resolusi PBB. Hamas beranggapan bahwa Israel tidak akan mungkin melewatkan waktu untuk tidak menggempur mereka, Isral tidak mungkin mau melakukan genjatan senjata dalam waktu singkat ini.

Ketidakpatuhan Hamas terhadap Resolusi PBB ternyata terbukti karena Israel dengan sengaja melanggarnya. Alih-alih damai, perangpun berkecamuk semakin sengit, korban jiwa semakin banyak di pihak sipil Gaza, sampai tulisan ini dibuat telah mencapai 900 orang dan 4000 lainnya luka-luka (sumber:okezone.com). Sampai kapan konflik ini berakhir?? Kapan warga sipil Gaza dan Bangsa Palestina bisa damai dan merdeka selayaknya penduduk di negara lain?? Akankah mereka selalu tertindas dan selalu terkungkung dalam rasa takut yang mencekam, anak-anak yang trauma berkepanjangan dan krisis kemanusiaan lainnya?


sumber:http://mualimsuryanto.blogspot.com/2009/01/tragedi-palestina-kapankah-berakhir.html